http://harunarcom.blogspot.com/

Penyakit Aneh Raja Harun Al Rasyid


Abu Nawas dan Raja Harun
Pada suatu hari Raja Harun Al Rasyid terkena penyakit yang aneh. Semua tubuh Baginda terasa pegal dan kaku, badanya panas dan susah untuk bergerak. Penyakit itu bertambah parah karenakan sang Raja tidak mau makan apapun.

Banyak tabib didatangkan, namun tak ada satupun yang bisa mengobati. Bermacam-macam ramuan sudah diminum, namun masih belum ada yang bisa menyembuhkan.

Sampai akhirnya Sang Raja mengutus pengawalnya untuk mengadakan  sebuah sayembara, yang berisi : Siapa yang dapat menyembuhkan penyakit Sang Raja akan diberikan hadiah.

Kabar sayembara itu terdegar oleh Abu Nawas, ia pun tertarik untuk mengikuti sayembara itu. Tidak lama kemudian si Abu Nawas memutar otak dan pergi menuju ke Istana Raja Harun Al Rasyid.  Setiba di istana, Sang Raja terkejut melihat si Abu Nawas datang untuk mengobati dirinya.

Sang Raja         :      "Abu Nawas , setahuku engkau bukan lah seorang tabib, tapi mengapa engkau mengikuti sayembara ini?

Abu Nawas       :      "Tuan Raja janganlah lihat penampilanku saja, begini-begini aku juga bisa obati orang sakit.

Sang Raja         :      "Benarkah?  Berarti engkau bisa sembuhkan penyakitku juga.

Abu Nawas       :      "Oh, tentu saja bisa tuan Raja. Sebenarnya apa penyakit Raja?

Sang Raja         :      "Aku juga tidak tahu, tetapi seluruh tubuh dan badanku terasa sakit semua, keluh sang Raja

Abu Nawas       :      "Ha ha ha ha...Abu Nawas malah tertawa.

Sang Raja         :      "Hei apanya yang lucu, kata sang raja.

Abu Nawas       :      "Tidak tuan, kalo penyakit itu gampang sekali obatnya.

Sang Raja         :      "Benarkah, kaget sang raja. Apa nama obatnya dan dimana aku bisa mendapatkannya.

Abu Nawas       :      "Obat itu adalah telur Unta, dan anda bisa mendapatkannya dikota Baghdad ini.

Mendengar kata-kata Abu Nawas, sang Raja merasa bersemangat dan ingin mendapatkan telur Unta itu.

Sang Raja         :      "Hei Abu Nawas, awas kalo kamu sampai berbohong. akan kuhukum kamu kata sang Raja.

Abu Nawas       :      "Cari dulu telur Unta itu, jangan asal hukum saja" kata Abu Nawas.

Keesokan harinya sang Raja berangkat dengan pengawalnya, Ia menyamar menjadi rakyat biasa karena tidak ingin diketauhi kalau dia seorang Raja. Raja pergi ke pasar-pasar disekitar Baghdad, tetapi belum menemukan telur Unta.

Raja tidak mau menyerah dan mencarinya kerumah-rumah warga tetapi dia belum menemukan juga. Semangat Raja Harun Al Rasyid sangat kuat sekali, ia tidak peduli jarak yang telah ditempuhnya. Hingga akhirnya tiba di sebuah hutan.

Raja terus berjalan tanpa hiraukan pengawalnya yang sudah kelelahan, ia tetap berpikir dimana telur itu berada. Di dalam hati sambil menggerutu : "Awas kau Abu Nawas, kalau aku tidak menemukan telur itu akan kuhukum kau!" gerutu raja.

Para penggawal menyarankan agar kembali saja ke istana, karena “telur unta” sebenarnya memang tak ada, meski dicari sampai ke ujung dunia.

Raja Harun Al Rasyid mempertimbangkan saran sang pengawal, dan bersiap keluar hutan lalu pulang ke istana. Namun beberapa saat kemudian ia melihat seorang kakek yang sedang membawa ranting. "Tunggu pengawal, kita coba tanya pada kakek itu" kata Sang Raja.

Sang Raja Harun Al Rasyid menhampiri seorang kakek yang membawa ranting itu, melihat kondisi si kakek yang udah tua ia sangat kasihan, maka ia pun menawarkan jasa untuk membawa kayu-kayu itu, hingga sampai ke rumah kakek.

Sang kakek berterimakasih kepada Raja Harun Al Rasyid yang ia tidak menyangka bahwa ia adalah seorang raja. "Terima kasih cung, semoga Allah membalas kebaikan cucung"

"Sama-sama kek" kata Sang Raja yang dipanggil cucung itu.

"Oh iya kek, saya mau bertanya, apakah kakek punya telur Unta" tanya Sang Raja pada si kakek

"Telur Unta?"  si kakek pun berfikir sejenak.

"Hahahahaha..." tawa  si kakek. Raja Harun Al Rasyid pun heran dan bertanya apda sang kakek.

"Apa saya salah tanya kek" tanya raja keheranan. "Bisa kakek jelaskan?"

"Cung.........., didunia ini mana ada telur Unta, setiap hewan yang bertelinga itu melahirkan bukan bertelur, jadi mana ada telur Unta.

Mendengar penjelasan sang kakek membuat sang raja dan pengawalnya tersentak kaget. "Benar juga mana ada telur unta, unta kan binatang melahirkan bukan bertelur"

"Awas kau Abu Nawas" gumam Sang Raja.

Sesampainya di istana, esok harinya Sang Raja dengan kesalnya menunggu Abu Nawas yang telah mengerjainya, mondar-mandir kesana-kemari sambil komat-kamit. "Awas kau Abu Nawas! awas kau Abu Nawas!'

Beberapa saat kemudian si Abu Nawas datang ke Istana. Ia memberi senyum jenakanya kepada raja,

Raja Harun Al Rasyid langsung memarahinya "Hai Kau Abu Nawas, beraninya kau mengerjai ku, aku tidak bisa terima ini. Dengan kesepakatan kita bahwa Aku akan menghukummu karena kamu telah membohongi aku, mana ada telur unta sedangkan unta itu kan hewan yang melahirkan.

"Anda benar Tuan Raja, kata Abu Nawas membenarkan pernyataan sang raja, telur unta itu sebenarnya tidak ada, unta hewan yang melahirkan dan bukan bertelur.

"Lantas, mengapa kau menyuruhku untuk mencari telur itu?" sanggah Sang Raja.  "Pokoknya sekarang kamu dihukum"

"Tunggu dulu Tuan Raja, sebelum saya dihukum, saya ingin bertanya"

"Tanya apa" kata Sang Raja

"Bagaimana kondisi tubuh Tuan Raja hari ini? tanya si Abu Nawas.

"Kondisi badanku, aku merasa tubuhku tidak pegal dan sakit seperti kemaren, Sang Raja pun terdiam sejenak, lalu berkata: "Abu Nawas, aku sudah sembuh, penyakitku hilang, penyakitku hilang Abu Nawas." raja sangat gembira.

"Aku tahu, perjalananku yang amat jauh kemaren telah membuat tubuhku yang tadinya jarang bergerak menjadi bergerak dan itu membuat aliran darahku yang beku menjadi lancar kembali" itu penyebabnya, terima kasih Abu Nawas" kata Sang Raja

"Benar tuan, Kata Abu Nawas, tubuh yang tidak dibiasakan bergerak akan membuat darah membeku dan menjadi penyakit, maka dari itu raja rajin-rajinlah bergerak"

"Abu Nawas maafkan aku telah memarahimu, aku tidak akan menghukummu tapi aku akan berikan hadiah karena telah memberiku saran yang luar biasa.

"Terima kasih tuan raja" jawab Abu Nawas.

Dari cerita Abu Nawas diatas banyak makna dan pembelajaran yang kita peroleh. Membiasakan bermalas-malasan mendatangkan berbagai macam penyakit. Untuk cerita lucu Abu Nawas lain nya bisa anda baca dibawah ini:

sumber tulisan: http://ngalesser.blogspot.com/

ARTIKEL TERKAIT: